Deskripsi Buku
Judul Buku : Seni Merayu Tuhan
Penulis : Husein Ja'far Al-Hadar
Penerbit : Mizan (2022)
Halaman : 228 hal.
Reviewer : Totok Kariono
Buku seni merayu Tuhan ditulis oleh Husein Ja’far Al-hadar seorang habib milenial yang menawarkan perspektif seni dalam arti luas untuk memahami berbagai fenomena keragaman kontemporer, mulai dari kesalehan ritual, sosial , hingga digital. Dengan gaya dakwa milenial, Bahasa yang popular, dan jenaka Husein mengemas buku ini dengan segar dan mudah dicerna oleh berbagai kelompok anak muda tanpa kehilangan daya nalar dan kritisnya. Buku ini merupakan perwujudan dakwah Habib Husein berisi tentang pesan moral dan nilai-nilai Islami.
Salah satu cara merayu Tuhan adalah dengan berdoalah dengan suara lembut, sopan, merendahkan diri dan mengakui bahwa kita adalah hamba yang sering zalim pada dirinya sendiri, disampaikan bahwa sejatinya jarak terdekat kita dengan tuhan adalah Ketika kita merayu, terutama waktu sujud, karena pada saat itulah jarak kita dengan Allah sangat dekat.
Ada empat point pembelajaran bagaimana cara untuk merayu Tuhan yaitu :
1. Beragama dengan cinta, Tuhan menyukai keindahan melalui rayuan cinta, bahkan sebelum merayu-Nya, Tuhan sudah memberikan pahala, dengan berbuat baik, memberi senyuman, silaturahmi.
2. Beragama dengan keberagaman, bahwa Agama Islam selalu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, ikatan tali silaturahmi, memberi keamanan dan perlindungan, serta menjaga harkat dan martabat saudara muslim.
3. Beragama dengan akhlak, bahwa Agama Islam mengajarkan untuk saling menghargai dan mengajak kebaikan, fondasi Islam adalah menciptakan kemaslahatan bagi semua, kedamaian, serta kerukunan antar umat beragama.
4. Beragama dengan tulus, kunci merayu Tuhan adalah ikhlas dalam beribadah dan bersikap sopan santun, dengan ibadah dapat menjadi Rahmat menuju surga, dengan selalu mengingat kebaikan orang lain dan melupakan dosanya demikian juga selalu melupakan kebaikan yang kita lakukan dan mengingat dosa yang dilakukan.
Kutipan “Bahagia atas dunia tak apa, bahkan wajib karena kita diciptakan juga agar Bahagia di dunia, bukan hanya di akhirat, yang penting kebahagiaan kita tidak diatas penderitaan orang lain dan sebisa mungkin mengajak orang lain ikut Bahagia” ( hal, 118)
Buku ini dapat menjadi sarana untuk mencerminkan pikiran, hati dan tingkah laku dalam beragama yang menggambarkan bahwa manusia tidak layak merasa paling tinggi derajatnya dan memandang rendah manusia lainnya serta sadar akan kekurangan ilmu dan bersyukur terhadap nikmat yang diberikan tuhan kepada kita.
Buku disajikan dengan kalimat-kalimat yang mudah dipahami dengan penyampaian yang dihibur dengan guyonan ringan khas Habib Husein. Ditujukan atau sangat cocok semua kalangan terutama kaum muda yang ingin belajar ilmu agama Islam.
Jika teman - teman dinamikawan tertarik membaca buku ini silahkan meminjamnya di Perpustakaan Universitas Dinamika
Informasi lengkap tentang ketersediaan buku dapat dilihat di OPAC Perpustakaan Universitas Dinamika
Comments
Post a Comment